Wednesday, August 31, 2011

Lebaran di Gadingmangu

Lebaran tahun ini 2011 di Gadingmangu agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan penentuan tanggal 1 Syawal oleh pemerintah yang ternyata tidak sesuai dengan yang tertulis di kalender. Bagi sebagian orang hal ini mengecewakan. Hal ini terlihat ketika diumumkan untuk solat tarawih lagi, sebagian Jama'ah solat isya meneriakkan kata huuuuuu ......, namun sebagian lagi mengaku senang karena masih ada kesempatan 1 hari lagi untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya.

Pelaksanaan solat Ied dilakukan di lapangan Masjid Luhur Nurhasan sisi sebelah timur. Luasnya lapangan ini sepertinya tidak cukup luas untuk menampung seluruh Jama'ah solati Ied sehingga harus juga memenuhi aula Masjid Luhur yang juga hampir tidak mencukupi. Bertindak sebagai Imam dan Khotib adalah H. Ahmad Anwari dan dilanjutkan dengan sedikit tausyiah oleh K.H. Abdul Syukur. Dalam tausyiahnya beliau menekankan tentang pentingnya silaturrohim dalam momentum hari raya ini untuk saling berkunjung membangun persaudaraan yang kokoh.

Dalam pantauan penulis, setelah solat berakhir tidak ada lagi acara bersalam-salaman seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada zaman Rosululloh tidak ada acara seperti itu, bilapun ingin bermaaf-maafan bisa dilakukan langsung oleh individu-individu yang bersangkutan. Penegasan ini disampaikan agar tidak melakukan sesuatu yang tidak dilakukan olh Rosululloh.

Sholat Ied yang dimulai jam 06.00 tersebut berjalan dengan aman, lancar dan barokah.

Sunday, August 28, 2011

Sebuah Kisah untuk Pembelajaran

Sepasang suami-isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah semasa keluar bekerja.

Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun.

Bersendirian di rumah, dia kerap dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja untuk bermain di luar, tetapi pintu pagar tetap dikunci.

Bermainlah dia sama ada berayun-ayun di atas buaian yang dibeli bapaknya,ataupun memetik bunga raya, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Kisah Sedih Seorang Ayah dan Anaknya Karena Jembatan dan Kereta

Ini cerita tentang seorang pria yang sangat menyayangi anaknya. Dia bekerja sebagai Bridgemaster (Penjaga jembatan yg dilalui rel kereta api). Sehari-hari dalam pekerjaannya, anaknya selalu menemaninya. Dia suka melihat kereta lewat, mengamati orang-orang didalamnya dan sedikit mengetahui pekerjaan ayahnya.

Pada suatu hari yang malang, pria tersebut mendapat perintah untuk mengangkat jembatan guna memberi lewat sebuah kapal barang. Kemudian pria tersebut pun mendorong tuas untuk mengangkat jembatan tsb. Jembatan terangkat pelan2 dan kapal barang itu pun mulai melaluinya secara perlahan. Sementara sebuah kereta yang melaju kencang dan dipenuhi ratusan penumpang terlihat dari kejauhan. Si anak melihat hal itu dan mengira kereta tsb akan menabrak jembatan jika jembatan tsb tidak segera diturunkan. Dia kemudian melihat kearah pos kerja ayahnya dan memanggil-manggil. Ayahnya tidak kelihatan. Anak itu tanpa pikir panjang, segera berlari ke arah panel kontrol yang berada di ruangan mekanisme jembatan bekerja. Dia kemudian membuka pintu palka yg terletak dibawah tanah tsb dan berusaha mendorong tuas dari atas untuk mengubah jalur rel kereta.

Saturday, August 27, 2011

Betapa Berarti nya Keluarga

Saya menabrak seorang yang tidak dikenal ketika ia lewat. "Oh, maafkan saya" adalah reaksi saya. Ia berkata, " Maafkan saya juga, saya tidak melihat Anda. " Orang tidak dikenal itu, juga saya, berlaku sangat sopan. Akhirnya kami berpisah dan mengucapkan selamat tinggal.

Namun cerita lainnya terjadi di rumah, lihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang kita kasihi, tua dan muda.

Friday, August 26, 2011

Jejaring Sosial Berdampak Negatif Bagi Remaja?

Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa remaja yang aktif menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan menonton acara TV "Sugestif" bisa menyebabkan para remaja tersebut aktif menggunakan ganja, alkoholik dan perokok.


Sebagaimana dilansir dari Everydayhealth, survei ini melibatkan lebih dari 1.000 pemuda dari seluruh bangsa berusia 12 sampai 17 dan sekitar setengah dari orang tua mereka. Pada hari-hari biasa, sekitar 70 persen remaja mengatakan mereka menggunakan situs jaringan sosial.